H.
Idik Sulaeman Nataatmadja, AT (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 20 Juli 1933), atau biasa dipanggil
dengan Idik Sulaeman adalah pencetus nama PASKIBRAKA. Adik didik Husein Mutahar
di kepanduan ini jugalah yang menyempurnakan seluruh kelengkapan Paskibraka
sebagai sebuah Korps, mulai dari sistem/metode pelatihan, silabus, atribut dan kelengkapannya.
Idik menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, sampai tamat SMP di
Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA. Sejak kecil, jiwa seni sudah
terlihat dalam dirinya. Tak heran bila setamat SMA Idik memilih seni rupa
sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni
rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung ITB pada 9 April
1960.
Jumat, 25 Juli 2014
Rabu, 23 Juli 2014
Bendera Duplikat Itu Juga Sudah Jadi "Pusaka"
Karena dikibarkan di tiang 17 Istana
Merdeka setiap upacara 17 Agustus, bendera pusaka yang usianya sudah sangat tua
mulai robek di keempat sudutnya. Pada bulan Agustus 1968, Husein Mutahar sudah
diberitahu oleh Presiden Soeharto tentang rencana pembuatan duplikat bendera
pusaka. Tapi ia mengusulkan agar penggantian dilakukan pada tahun berikutnya,
1969, karena bendera pusaka harus tetap dikibarkan saat Soeharto memulai
jabatan Presiden RI.
Bendera Pusaka Milik Siapa?
Sebagaimana biasa, setiap memperingati
HUT Kemerdekaan 17 Agustus, Bung Karno sebagai presiden selalu menyampaikan
pidato. Dan, setiap pidato selalu diberi judul tertentu sesuai dengan tema dan
keadaan waktu itu. Demikian pula halnya pada HUT RI ke-19 tahun 1964, Bung
Karno menyampaikan pidato berjudul ”Tahun Vivere Pericoloso”. Kata Vivere
Pericoloso diambil dari bahasa Italia, yang artinya ”...hidup menyerempet
nyerempet bahaya”. Pada bagian depan pidato itu Bung Karno jelas-jelas
menyebutkan bahwa bendera Merah-Putih pusaka yang hanya dikibarkan pada setiap
tanggal 17 Agustus, dulunya dijahit oleh Fatmawati, istrinya yang berasal dari
Bengkulu. Dan, dengan fakta sejarah itu pulalah, Bung Karno kemudian pernah
mengklaim bahwa bendera pusaka itu miliknya pribadi.
Sejarah Bendera Merah Putih
Bila kita melihat deretan bendera yang dikibarkan
dari berpuluh-puluh bangsa di atas tiang, maka terlintas di hati kita bahwa
masing-masing warna atau gambar yang terdapat di dalamnya mengandung arti,
nilai, dan kepribadian sendiri-sendiri, sesuai dengan riwayat bangsa masing masing.
Demikian pula dengan bendera merah putih bagi Bangsa Indonesia. Warna merah dan
putih mempunyai arti yang sangat dalam, sebab kedua warna tersebut tidak begitu
saja dipilih dengan cuma–cuma, melainkan melalui proses sejarah yang begitu
panjang dalam perkembangan Bangsa Indonesia.
Rabu, 16 Juli 2014
Seragam dan Lambang
Dari Seragam
sampai Lambang
Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda
Pengukuhan. Sebelum
tahun 1973, Paskibraka tidak mempunyai Lambang Anggota maupun Lambang
Korps yang
dapat dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang bentuk dan makna
setiap atribut.
Pada tahun 1973, Idik Sulaeman melahirkan nama Pasukan Pengibar
Bendera Pusaka (Paskibraka). Bukan itu saja, Idik juga menciptakan seluruh
atribut yang sampai sekarang dapat
dilihat dalam seragam Paskibraka. Atribut itu mulai dari pakaian
seragamnya sendiri, sampai
1 / 4. Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda
Pengukuhan. Sebelum tahun 1973, Paskibraka tidak mempunyai Lambang Anggota
maupun Lambang Korps yang dapat dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang
bentuk dan makna setiap atribut.
Langganan:
Postingan (Atom)