Minggu, 02 November 2014

Ketentuan Logo, Lambang dan Badge Paskibraka

Salam merah putih! JAYA!

Untuk kali ini saya (admin) ingin membahas tentang logo PPI dan badge pasukan pengibar bendera pusaka yang sudah di hak ciptakan pada tahun 2007 lalu.

Di kabupaten sidoarjo ini banyak paskibra sekolah yang masih menggunakan logo PPI di paskibra sekolahnya masing- masing , dan masih sering digunakannya logo / badge paskibraka di pdu sekolah untuk digunakan upacara disekolahnya. Jika melihat Logo PPI dan PASKIBRAKA yang sudah di hak ciptakan secara tidak langsung logo yang sudah terlanjur menggunakan unsur dari logo PPI bisa dibahas bersama seniornya masing- masing sekolah untuk dibahas kelanjutannya kedepan dan logo PASKIBRAKA paskibra sekolah dimana pun sudah tidak boleh menggunakan logo PPI maupun PASKIBRAKA , baik itu dilambang paskibranya atau pun pdu sekolahnya.

  • Empolet yang masih ada unsur PPI sudah bisa diganti menggunakan empolet tergantung kreasi setiap sekolah masing- masing. Yang masih banyak kita jumpai menempel di pdu sekolah masing- masing sudah bisa diganti menggunakan lambang paskibra sekolahnya masing- masing, begitu juga atribut yang dikenakan PASKIBRAKA pada umumnya : sebaiknya sudah menggunakan merah putih saja.
  • MPG atau merah putih garuda hanya bisa digunakan oleh paskibraka dikarenakan ada ketentuan khusus untuk menggunakan MPG .

Lambang MPG tiap tingkatan.
Dan berikut adalah lembar pengesahan hak cipta logo PPI dan badge pasukan pengibar bendera pusaka tahun 2007.


Semoga dengan adanya info ini paskibra semakin berkembang dan dapatlebih tau mengenai batasan" dan saling mengingatkan,

jika ada yang dipertanyakan atau belum jelas langsung menghubungi pihak PPI yang ada disekolah ata pengurus PPI kabupaten Sidoarjo.

Jumat, 01 Agustus 2014

MATERI DASAR PBB : VARIASI DAN FORMASI 2

g.      Hormat Kanan / Kiri
         Aba-aba hormat kanan kiri – GERAK ”
         Pelaksanaan :
1.      Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap.
2.      Di berikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
3.      langkah berikutnya di hentakan.
4.      Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di palingkan dan pandangan mata di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450 hingga ada aba-aba ”Tegak gerak ”
5.      Penjuru kanan / kiri tetap melihat kedepan untuk memelihara arah.
6.      Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan.

MATERI PBB DASAR : VARIASI DAN FORMASI 1

Perbedaan Variasi dan formasi :
Variasi         = gerakan yang dilakukan bersama – sama dengan serempak tetapi tidak merubah barisan.
Formasi       = gerakan yang dilakukan bersama – sama dengan serentak dan merubah bentuk suatu

    Barisan serta kembali ke barisan awal.
Persamaan variasi dan formasi:
Gerakan yang dilakukan bersama – sama dengan serentak baik merubah ataupun tidak merubah barisan tetapi tidak lepas dari gerakan dasar (materi PBB dasar).

MATERI DASAR PBB : GERAKAN DASAR

Gerakan dasar adalah gerakan pokok dalam  suatu barisan yang merupakan inti dari seluruh kegiatan baris-berbaris .
    MACAM-MACAM GERAKAN DASAR
  1.           Sikap sempurna
  2.           Sikap istirahat
  3.           Periksa kerapihan
  4.           Lencang kanan/kiri
  5.           Lencang depan
  6.           ½ lencang kanan/kiri
  7.           Hadap kanan/kiri
  8.           Hadap serong kanan/kiri
  9.           Balik kanan
  10.           Jalan ditempat
  11.           Bubar dan kumpul

MATERI DASAR PBB : ABA - ABA

Pengertian aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada pasukan untuk untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut dalam waktu yang sama.
Macam-macam aba-aba :                
Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan-urutan:
  1. Aba-aba petunjuk
  2. Aba-aba peringatan
  3. Aba-aba pelaksanaan
Aba- aba petunjuk  dipergunakan jika perlu, untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
-          Kepada bendera merah putih
-          Kepada pembina/pemimpin upacara
-          Untuk perhatian.

MATERI DASAR PBB

PERATURAN BARIS-BERBARIS (PBB)

Peraturan Baris-Berbaris merupakan suatu bagian yang menjadi ciri khas dari organisasi pasukan pengibar bendera (PASKIBRA). Peraturan baris-berbaris mengatur setiap gerakan yang dilakukan seseorang atau kelompok dalam barisan yang disahkan melalui surat keputusan panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Nomor: SKEP/611/x/1985.

Landasan hukum Baris-Berbaris
  1. Undang Undang Dasar 1945 pasal 30.
  2. UU No.20 tahun 1982.
  3. Keputusan Menteri P dan K No.0461/U/1984.

Jumat, 25 Juli 2014

Mengenal Profil Idik Sulaeman

H. Idik Sulaeman Nataatmadja, AT (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 20 Juli 1933), atau biasa dipanggil dengan Idik Sulaeman adalah pencetus nama PASKIBRAKA. Adik didik Husein Mutahar di kepanduan ini jugalah yang menyempurnakan seluruh kelengkapan Paskibraka sebagai sebuah Korps, mulai dari sistem/metode pelatihan, silabus, atribut dan kelengkapannya. Idik menghabiskan masa kecil di daerah kelahirannya, sampai tamat SMP di Purwakarta dan pindah ke Jakarta saat masuk SMA. Sejak kecil, jiwa seni sudah terlihat dalam dirinya. Tak heran bila setamat SMA Idik memilih seni rupa sebagai pilihan profesinya dengan menamatkan pendidikan sebagai sarjana seni rupa di Departemen Ilmu Teknik Institut Teknologi Bandung ITB pada 9 April 1960.

Rabu, 23 Juli 2014

Bendera Duplikat Itu Juga Sudah Jadi "Pusaka"

Karena dikibarkan di tiang 17 Istana Merdeka setiap upacara 17 Agustus, bendera pusaka yang usianya sudah sangat tua mulai robek di keempat sudutnya. Pada bulan Agustus 1968, Husein Mutahar sudah diberitahu oleh Presiden Soeharto tentang rencana pembuatan duplikat bendera pusaka. Tapi ia mengusulkan agar penggantian dilakukan pada tahun berikutnya, 1969, karena bendera pusaka harus tetap dikibarkan saat Soeharto memulai jabatan Presiden RI.

Bendera Pusaka Milik Siapa?

Sebagaimana biasa, setiap memperingati HUT Kemerdekaan 17 Agustus, Bung Karno sebagai presiden selalu menyampaikan pidato. Dan, setiap pidato selalu diberi judul tertentu sesuai dengan tema dan keadaan waktu itu. Demikian pula halnya pada HUT RI ke-19 tahun 1964, Bung Karno menyampaikan pidato berjudul ”Tahun Vivere Pericoloso”. Kata Vivere Pericoloso diambil dari bahasa Italia, yang artinya ”...hidup menyerempet nyerempet bahaya”. Pada bagian depan pidato itu Bung Karno jelas-jelas menyebutkan bahwa bendera Merah-Putih pusaka yang hanya dikibarkan pada setiap tanggal 17 Agustus, dulunya dijahit oleh Fatmawati, istrinya yang berasal dari Bengkulu. Dan, dengan fakta sejarah itu pulalah, Bung Karno kemudian pernah mengklaim bahwa bendera pusaka itu miliknya pribadi.

Sejarah Bendera Merah Putih

Bila kita melihat deretan bendera yang dikibarkan dari berpuluh-puluh bangsa di atas tiang, maka terlintas di hati kita bahwa masing-masing warna atau gambar yang terdapat di dalamnya mengandung arti, nilai, dan kepribadian sendiri-sendiri, sesuai dengan riwayat bangsa masing masing. Demikian pula dengan bendera merah putih bagi Bangsa Indonesia. Warna merah dan putih mempunyai arti yang sangat dalam, sebab kedua warna tersebut tidak begitu saja dipilih dengan cuma–cuma, melainkan melalui proses sejarah yang begitu panjang dalam perkembangan Bangsa Indonesia.

Rabu, 16 Juli 2014

Seragam dan Lambang

Dari Seragam sampai Lambang
Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda Pengukuhan. Sebelum
tahun 1973, Paskibraka tidak mempunyai Lambang Anggota maupun Lambang Korps yang
dapat dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang bentuk dan makna setiap atribut.

Pada tahun 1973, Idik Sulaeman melahirkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Bukan itu saja, Idik juga menciptakan seluruh atribut yang sampai sekarang dapat
dilihat dalam seragam Paskibraka. Atribut itu mulai dari pakaian seragamnya sendiri, sampai
1 / 4. Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda Pengukuhan. Sebelum tahun 1973, Paskibraka tidak mempunyai Lambang Anggota maupun Lambang Korps yang dapat dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang bentuk dan makna setiap atribut.

Selasa, 24 Juni 2014

Sejarah Purna Paskibraka Indonesia

Sejarah Purna Paskibraka Indonesia

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
Dari dulu hingga kini cikal bakal berdirinya organisasi alumni Paskibraka sebenarnya dimulai secara nyata di Yogyakarta. Pada tahun 1975, sejumlah alumni (Purna) Paskibraka tingkat Nasional yang ada di Yogya, berkeinginan untuk mendirikan organisasi alumni, lalu mereka menyampaikan keinginan itu kepada para pembina di Jakarta. Para pembina lalu menawarkan sebuah nama, yakni REKA PURNA PASKIBRAKA yang berarti ikatan persahabatan para alumni Paskibraka. Tapi, di Yogya nama itu kemudian digodok lagi dan akhirnya disepakati menjadi PURNA EKA PASKIBRAKA (PEP) Yogyakarta, yang artinya wadah berhimpun dan pengabdian para alumni Paskibraka. PEP di Yogya resmi dikukuhkan pada 28 Oktober 1976. Seiring dengan itu, para alumni Paskibraka di Jakarta kemudian meneruskan gagasan pendirian organisasi REKA PURNA PASKIBRAKA (RPP). Sementara di Bandung, berdiri pula EKA PURNA PASKIBRAKA (EPP)

Jumat, 23 Mei 2014

SELAMAT DATANG

Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau yang lebih dikenal dengan nama Paskibraka mempunyai tugas utama mengibarkan duplikat bendera pusaka pada upacara peringatan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia baik di tingkat nasional, provinsi maupun tingkat kabupaten atau kotamadya. Anggota Paskibraka adalah putra dan putri pilihan yang berasal dari para pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat yang dipilih melalui mekanisme seleksi yang diawali dari tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi sampai tingkat nasional.
Dan setelah anggota Paskibraka menunaikan tugasnya pada pengibaran duplikat bendera pusaka pada HUT RI, para anggota Paskibraka secara otomatis menjadi Purna. Sehingga dengan begitu predikat sebagai Paskibraka telah usai dan berganti dengan sebutan Purna Paskibraka Indonesia (PPI).

PPI KABUPATEN SIDOARJO
Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Sidoarjo adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat kekeluargaan dan anggotanya berasal dari Purna Paskibraka Indonesia. Blog ini merupakan alternatif sebagai media informasi bagi seluruh anggota Paskibraka dimana saja berada, terlebih khusus untuk anggota Paskibraka Kabupaten Sidoarjo. Blog ini menyajikan informasi mengenai sejarah pembentukan Paskibraka Indonesia, sejarah Purna Paskibraka Indonesia (PPI), cikal bakal dari pembentukan PPI Kabupaten Sidoarjo, kegiatan-kegiatan Paskibraka Kabupaten Sidoarjo baik yang saat ini/ sedang dilakukan maupun event-event yang akan datang. Selain itu disajikan juga dokumentasi dan atribut kelengkapan Paskibraka, tokoh-tokoh Paskibraka, sampai berita-berita yang sedang berkembang di masyarakat pada saat ini.
Besar harapan kami, blog ini dapat memberikan pengetahuan yang informatif dan tentunya harapan kita semua dengan adanya media ini kita dapat saling mengenal satu sama lain sehingga terjalin silaturahmi sesama anggota Paskibraka dengan rekan-rekan dari wilayah/ daerah lain yang tentunya cukup banyak dan tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati sebagai insan yang tak luput dari khilaf dan lupa, kami menerima segala saran, kritik, masukan maupun sanggahan terkait informasi yang kami sampaikan sebagai penyempurnaan bagi organisasi kami.

Hormat Kami,
Administrator

SALAM PURNA PASKIBRAKA!!!


Rabu, 21 Mei 2014

Sejarah Pembentukan Paskibraka


Pengibaran 17 Agustus 1945
      Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, jam 10.00 pagi, di Jln. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia, untuk pertama kali secara resmi, bendera kebangsaan merah putih dikibarkan oleh dua orang muda-mudi yang dipimpin oleh Bapak Latief Hendraningrat. Bendera ini dijahit tangan oleh Ibu Fatmawati Soekarno. Bendera inilah yang kemudian disebut "Bendera Pusaka". Bendera Pusaka berkibar siang dan malam di tengah hujan tembakan, sampai Ibukota Republik Indonesia dipindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 4 Januari 1946, aksi teror yang dilakukan Belanda semakin meningkat maka Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta api. Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dan dimasukkan dalam kopor pribadi Presiden Soekarno. Selanjutnya, Ibukota Republik Indonesia dipindakan ke Yogyakarta. Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan, agresinya yang ke dua. Pada saat Istana Presiden, Gedung Agung Yogyakarta dikepung oleh Belanda, Bapak Husein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soekarno dan ditugaskan untuk menyelamatkan Bendera Pusaka.

    Penyelamatan Bendera Pusaka ini merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegakkan berkibarnya Sang Merah Putih di persada bumi Indonesia. Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka itu. Agar dapat diselamatkan, Bapak Husein Mutahar terpaksa harus memisahkan antara bagian merah dan putihnya. Pada saat penyelamatan Bendera Pusaka, terjadi percakapan antara Presiden Soekarno dan Bapak Husein Mutahar. Percakapan tersebut dapat dilihat dalam buku "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat" karangan Cindy Adams. Berikut petikannya: `Tindakanku yang terakhir adalah memanggil Mutahar ke kamarku (Presiden Soekarno, pen.). "Apa yang terjadi terhadap diriku, aku sendiri tidak tahu", kataku ringkas. "Dengan ini, aku memberikan tugas kepadamu pribadi.